Indonesiabch.or.id – ICGI 2025 menegaskan bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian bukanlah sekadar tugas jangka pendek.
Perdamaian dunia menjadi isu yang semakin mendesak di tengah kompleksitas geopolitik yang terus berkembang. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kolaborasi untuk menciptakan solusi konkret, International Conference on Global Issues (ICGI) 2025 digelar dengan tema “Future of World: Making Peace Against All Odds”. Acara ini berlangsung di Gedung Auditorium Universitas Nasional (Unas) di Jakarta pada Rabu, 12 November 2025. Dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk duta besar dari negara-negara di seluruh dunia.
Dinamika Politik Global yang Tantang Perdamaian
Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara negara-negara besar serta isu-isu regional telah menyulut ketidakstabilan di berbagai belahan dunia. Pertemuan ICGI 2025 berfungsi sebagai platform bagi pemerintahan, organisasi internasional. Kemudian akademisi untuk mendiskusikan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam upaya mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. Melalui dialog yang terbuka, diharapkan solusi yang inklusif dapat ditemukan, dan upaya kolaboratif dapat lebih diperkuat untuk mengatasi konflik yang ada.
Peran Diplomasi dalam Mewujudkan Damai
Dalam konteks ini, diplomasi menjadi salah satu kata kunci yang diangkat oleh para pembicara di konferensi tersebut. Dato Syed Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, menekankan pentingnya pendekatan yang proaktif dan kolaboratif dalam diplomasi. Hal ini bertujuan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara negara-negara. Dia juga menambahkan bahwa dialog yang terarah dapat menjembatani perbedaan dan menciptakan saluran komunikasi yang efektif. Ini juga sebagai langkah awal untuk mencapai perdamaian.
Strategi Inovatif untuk Membangun Kerjasama
Melalui berbagai sesi diskusi, ICGI 2025 tidak hanya memfokuskan diri pada penanganan konflik tetapi juga pada bagaimana menciptakan peluang yang dapat mempromosikan keamanan global. Partisipan diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam merumuskan strategi yang dapat menjadi jawaban atas tantangan perdamain saat ini. Teknologi informasi, misalnya, dianggap memiliki potensi untuk memperluas jangkauan dialog antar negara dan memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih cepat dan efisien.
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat Sipil
Tak kalah penting, keterlibatan masyarakat sipil dalam proses perdamaian juga menjadi sorotan di ICGI 2025. Dalam konteks ini, banyak pembicara mengemukakan bahwa kebangkitan gerakan akar rumput di berbagai negara dapat menyediakan perspektif baru yang penting untuk proses perdamaian. Masyarakat memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial dan ekonomi yang sering kali berakar dari ketidakadilan dan ketidakpuasan, serta memainkan peran krusial dalam membangun kesadaran akan perlunya perubahan.
Perdamaian sebagai Investasi Jangka Panjang
ICGI 2025 menegaskan bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian bukanlah sekadar tugas jangka pendek. Tetapi lebih merupakan investasi jangka panjang yang harus dilakukan oleh semua pihak. Dengan meningkatkan kerjasama internasional dan berkomitmen untuk melakukan tindakan konkret, negara-negara diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan aman. Kesepakatan lintas negara dan pertukaran keahlian di bidang pendidikan dan teknologi dapat menjadi potensi besar dalam pencapaian tujuan ini.
Menghadapi Tantangan di Era Digital
Dalam era digital ini, tantangan baru muncul yang dapat mempengaruhi perdamaian global, seperti penyebaran informasi yang salah dan konflik siber. Dalam sesi terakhir konferensi, para ahli menyoroti pentingnya literasi digital dan pendidikan untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan memberikan pemahaman yang kuat tentang bagaimana informasi beredar dan bagaimana melakukan interaksi yang sehat di dunia digital, diharapkan individu dapat berkontribusi pada upaya perdamaian yang lebih luas.
Dengan berakhirnya ICGI 2025, harapan akan masa depan yang lebih damai dan bersinergi tetap menggema di benak setiap partisipan. Upaya kolaborasi yang kuat antara negara, lembaga, dan individu dari berbagai latar belakang akan menentukan bagaimana dunia bisa bergerak maju menuju perdamaian abadi. Kini adalah saat yang paling tepat untuk menggerakkan semua energi positif ini, menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.
