0
0
Indonesiabch.or.id – Kolaborasi pengembangan inovasi dalam teknologi kesehatan serta pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM).
Dalam upaya memperkuat kerja sama kesehatan di tingkat internasional, Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, baru-baru ini menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kolaborasi terkait pengembangan inovasi dalam teknologi kesehatan serta pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM). Diskusi ini menegaskan adanya peluang signifikan untuk mengintegrasikan pendekatan medis modern dengan kearifan lokal yang telah ada selama ribuan tahun.
Peran Vital TCM dalam Sistem Kesehatan
Pengobatan tradisional China telah lama dikenal sebagai salah satu sistem pengobatan paling tua di dunia, menawarkan berbagai terapi yang meliputi akupunktur, herbal, dan metode lain yang berfokus pada keseimbangan tubuh. Dalam kunjungan ini, Djauhari Oratmangun membahas pentingnya pengintegrasian TCM ke dalam sistem kesehatan Indonesia. Integrasi ini diharapkan mampu memberikan solusi alternatif bagi penyakit-penyakit yang tidak sepenuhnya dapat diobati dengan metode medis konvensional.
Kemajuan Teknologi Kesehatan
Pada kesempatan tersebut, kedua pihak juga mengeksplorasi perkembangan terbaru dalam teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan medis. Teknologi seperti telemedicine, aplikasi kesehatan, dan alat diagnosis berbasis AI menjadi fokus diskusi. Djauhari menekankan bahwa kolaborasi dalam bidang teknologi akan mendukung efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan, sehingga dapat memberikan kemudahan akses bagi masyarakat di kedua negara.
Pentingnya Kerja Sama Internasional
Kerja sama kesehatan internasional merupakan sebuah keharusan dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan yang semakin kompleks di era globalisasi ini. Dengan adanya pandemi dan munculnya berbagai penyakit mematikan, kolaborasi antara Indonesia dan China dalam bidang kesehatan menjadi semakin relevan. Dubes Djauhari berharap kolaborasi ini dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam menciptakan solusi kesehatan yang berkelanjutan.
Kelebihan dan Tantangan Integrasi TCM
Meskipun TCM memiliki potensi yang besar, proses pengintegrasiannya ke dalam praktik kedokteran modern tidaklah tanpa tantangan. Dari aspek regulasi, perlu adanya standardisasi dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa metode terapi yang diterapkan benar-benar aman dan efektif. Diskusi antara Dubes Djauhari dan Kepala BPOM berfokus pada pengembangan regulasi yang dapat mendukung integrasi ini tanpa mengesampingkan keamanan publik.
Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal
Selain memajukan teknologi, Indonesia juga memiliki potensi besar dalam hal sumber daya lokal yang dapat diolah melalui TCM. Penggunaan herbal dan tanaman obat yang melimpah di Indonesia dapat dimaksimalkan untuk menciptakan produk-produk kesehatan yang berbasis TCM. Ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga menyajikan alternatif pengobatan yang lebih dekat dan terjangkau bagi masyarakat.
Menuju Kolaborasi Berkelanjutan
Dalam rangka mencapai kolaborasi yang berkelanjutan, perlu ada rencana aksi yang jelas antara pemerintah kedua negara. Djauhari Oratmangun menyebutkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan melibatkan isu kesehatan, tetapi juga bidang pendidikan dan penelitian. Melalui pertukaran pengetahuan dan pelatihan, kedua negara dapat saling mendukung dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor kesehatan.
Kesimpulannya, pertemuan antara Dubes Djauhari Oratmangun dan Kepala BPOM menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi kesehatan antara Indonesia dan China. Dengan memanfaatkan potensi TCM dan kemajuan teknologi kesehatan, kedua negara berkesempatan untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan efisien. Sinergi ini diharapkan tidak hanya akan mempercepat pembangunan kesehatan di kedua negara, tetapi juga memberikan dampak positif secara global. Semoga langkah ini menjadi awal dari hubungan yang lebih erat dan produktif dalam bidang kesehatan di masa mendatang.
